Perjalanan waktu adalah sebuah sunnatullah, Maka tidak ada hal yang harus lebih kita sesali selain hilangnya kesempatan mengambil pelajaran dari waktu yang telah berlalu. Mereka terlihat bahagia. Berpesta pora, minum dan makan,
berkeliling kota, menjadi agenda yang tak bisa dilepaskan.
Malam tahun barupun terlewati. Lalu mau apa? Hanya seperti itukah cara kita memaknai pergantian tahun? Hanya seperti itukah?
Semua orang tahu perayaan tahun baru masehi bukanlah kebudayaan islam, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan kita sebagai seorang muslim,
Dan dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhu, dia
berkata, “Barangsiapa yang berdiam di negeri-negeri orang asing, lalu
membuat tahun baru dan festival seperti mereka serta menyerupai mereka
hingga dia mati dalam kondisi demikian, maka kelak dia akan dikumpulkan
pada hari kiamat bersama mereka.” (‘Aun Al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Daud, Syarah hadits no.3512)
Sedikit uraian diatas semoga dapat dijadikan sebagai renungan bagi kita,
Lalu bagaimana cara kita memaknai pergantian tahun baru ini?
Banyak cara kita mengganti perayaan yang sia-sia menjadi berkah, contoh mengucapkan syukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan-Nya, nikmat kesehatan dan rezeki, serta bersalawat kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau. Pada tahun
baru ini, kita mensyukuri seluruh nikmat dan karunia yang telah
diberikan Allah di tahun sebelumnya agar nikmat tersebut terus bertambah.
Membaca doa, berharap dan bermohon kepada Allah SWT agar meridai dan
menerima amalan-amalan yang dilakukan sebagai ibadah yang diterima,
serta tetap menjadi pengikut Rasullah SAW yang setia hingga akhir hayat,
serta tidak kembali keharibaan-Nya kecuali dalam keadaan berserah diri
kepada-Nya.b anyak bertafakur untuk bermuhasabah dengan bertambahnya umur ini,
karena sesungguhnya dengan bertambahnya usia, berarti hakikatnya
berkurang kesempatan untuk hidup di dunia ini. Mempersiapkan diri dengan bekal takwa sebaik-baiknya.
Memelihara dan menjaga diri dari perbuatan syirik, bid’ah, maksiat, dan perbuatan dosa lainnya, menghindari pesta pora yang menyalahi ajaran Islam. ambil pelajaran dari semua yang pernah kita lalui, banyak cara melakukan hal baik menurut syariat islam tentu jika ada niat didalam hati yang ikhlas. jadi, mari kita bersama-sama memanfaatkan waktu yang ada dan meningkatkan ibadah kita kepada Allah Swt